Di
kehidupan sehari-hari, baik itu untuk berbelanja sesuatu, membawa suatu benda,
kita selalu menggunakan plastik. Hidup kita setiap hari tidak dapat terlepas
dari pengaruh plastik. Padahal penggunaannya di dunia sudah mencapai tahap yang
mengkhawatirkan mengingat plastik ini termasuk benda yang sulit hancur di dalam
tanah. Artikel ini akan menguraikan beberapa bahaya plastik.
Pertama, plastik menjadi salah satu polusi dan ancaman bagi ekosistem di laut. Banyak hewan-hewan laut yang menelan sisa-sisa plastik karena mengira itu makanan. Albatrose sering mengira plastik cumi-cumi misalnya. Sementara kura-kura sering menelan plastik karena mereka kira itu ubur-ubur. Akibatnya, mereka banyak yang mati karena plastik menyumbat di saluran pencernaan. Green Peace telah menyatakan sekitar 267 binatang laut mati karena salah pencernaan, dan 90% akibat menelan sisa-sisa plastik.
Penggunaan
plastik di dunia sudah semakin banyak. Rata-rata setiap orang di Amerika dan
Eropa menggunakan sekitar 100 kg plastik per tahun. Sementara di Asia,
rata-rata setiap orang menggunakan sekitar 20 kg plastik per tahun. Jumlah ini
diperkirakan akan terus bertambah.
Plastik
adalah sampah yang sangat berbahaya, bahkan ketika mereka sudah di daur ulang.
Ketika di daur ulang, racun petro-polymers-nya masuk kedalam tanah dan air.
Dalam jangka panjang, racun ini masuk kedalam partikel-partikel kecil dan ikut
ada dalam jalur rantai makanan manusia. Maka secara langsung kita ikut menelan
plastik juga.
Diantara
produksi plastik, kantong plastik adalah bentuk plastik yang paling banyak
menyumbang untuk kerusakan lingkungan. Maka tidak heran jika di Indonesia
sering terjadi banjir karena sampah plastik ini menyumbat pipa-pipa saluran air
dan pembuangan. Selain itu, botol plastik minuman kemasan juga menyumbang
sampah paling banyak. Rata-rata setiap orang menggunakan sekitar 168 botol
plastik setiap tahunnya. Setiap hari, 100 juta botol plastik digunakan
digunakan di seluruh dunia. Sekitar 86% botol plastik yang ada masih belum di recycle dan ada sekitar 1500 botol
berakhir di lautan setiap detiknya.
Maka
solusi yang dapat diterapkan oleh kita adalah mengganti penggunaan kantong
plastik dengan tas kain, serta selalu membawa minuman dengan botol minuman
pribadi dari rumah. Bahkan beberapa negara sudah mengenakan pajak untuk
penggunaan kantong plastik. Ini dimulai dari negara Irlandia pada tahun 2002.
Dengan cara ini, mereka sudah berhasil mengurangi penggunaan kantong plastik
sebanyak 90%.
Perlu
kita ketahui juga bahkan karena saking banyaknya sampah plastik yang mengapung
di lautan, akhirnya muncullah pacific trash vortex atau dikenal juga dengan
sebutan the great pacific garbage patch. Ini merupakan kumpulan sampah yang
mengapung dan membentuk semacam pulau-pulau kecil di lautan pasifik. Jumlahnya
ada beberapa dan setiap kumpulan itu terdiri dari sampah yang mengapung.
Lagi-lagi sampah yang paling banyak adalah sampah plastik. Ukuran ‘luas’ tiap
sampah pulau ini berbeda-beda. Ukurannya berkisar 700.000 kilo meter persegi hingga
15 juta kilo meter persegi. Ada beberapa yang memperkirakan jika luasnya
digabung, bisa mencapai dua kali luas Amerika Serikat!
No comments:
Post a Comment