The Plastic Danger!

Thursday, July 6, 2017

Di kehidupan sehari-hari, baik itu untuk berbelanja sesuatu, membawa suatu benda, kita selalu menggunakan plastik. Hidup kita setiap hari tidak dapat terlepas dari pengaruh plastik. Padahal penggunaannya di dunia sudah mencapai tahap yang mengkhawatirkan mengingat plastik ini termasuk benda yang sulit hancur di dalam tanah. Artikel ini akan menguraikan beberapa bahaya plastik.



Pertama, plastik menjadi salah satu polusi dan ancaman bagi ekosistem di laut. Banyak hewan-hewan laut yang menelan sisa-sisa plastik karena mengira itu makanan. Albatrose sering mengira plastik cumi-cumi misalnya. Sementara kura-kura sering menelan plastik karena mereka kira itu ubur-ubur. Akibatnya, mereka banyak yang mati karena plastik menyumbat di saluran pencernaan. Green Peace telah menyatakan sekitar 267 binatang laut mati karena salah pencernaan, dan 90% akibat menelan sisa-sisa plastik.

Penggunaan plastik di dunia sudah semakin banyak. Rata-rata setiap orang di Amerika dan Eropa menggunakan sekitar 100 kg plastik per tahun. Sementara di Asia, rata-rata setiap orang menggunakan sekitar 20 kg plastik per tahun. Jumlah ini diperkirakan akan terus bertambah.

Plastik adalah sampah yang sangat berbahaya, bahkan ketika mereka sudah di daur ulang. Ketika di daur ulang, racun petro-polymers-nya masuk kedalam tanah dan air. Dalam jangka panjang, racun ini masuk kedalam partikel-partikel kecil dan ikut ada dalam jalur rantai makanan manusia. Maka secara langsung kita ikut menelan plastik juga.

Diantara produksi plastik, kantong plastik adalah bentuk plastik yang paling banyak menyumbang untuk kerusakan lingkungan. Maka tidak heran jika di Indonesia sering terjadi banjir karena sampah plastik ini menyumbat pipa-pipa saluran air dan pembuangan. Selain itu, botol plastik minuman kemasan juga menyumbang sampah paling banyak. Rata-rata setiap orang menggunakan sekitar 168 botol plastik setiap tahunnya. Setiap hari, 100 juta botol plastik digunakan digunakan di seluruh dunia. Sekitar 86% botol plastik yang ada masih belum di recycle dan ada sekitar 1500 botol berakhir di lautan setiap detiknya.


Maka solusi yang dapat diterapkan oleh kita adalah mengganti penggunaan kantong plastik dengan tas kain, serta selalu membawa minuman dengan botol minuman pribadi dari rumah. Bahkan beberapa negara sudah mengenakan pajak untuk penggunaan kantong plastik. Ini dimulai dari negara Irlandia pada tahun 2002. Dengan cara ini, mereka sudah berhasil mengurangi penggunaan kantong plastik sebanyak 90%.



Perlu kita ketahui juga bahkan karena saking banyaknya sampah plastik yang mengapung di lautan, akhirnya muncullah pacific trash vortex atau dikenal juga dengan sebutan the great pacific garbage patch. Ini merupakan kumpulan sampah yang mengapung dan membentuk semacam pulau-pulau kecil di lautan pasifik. Jumlahnya ada beberapa dan setiap kumpulan itu terdiri dari sampah yang mengapung. Lagi-lagi sampah yang paling banyak adalah sampah plastik. Ukuran ‘luas’ tiap sampah pulau ini berbeda-beda. Ukurannya berkisar 700.000 kilo meter persegi hingga 15 juta kilo meter persegi. Ada beberapa yang memperkirakan jika luasnya digabung, bisa mencapai dua kali luas Amerika Serikat!


No comments:

Post a Comment

 
FREE BLOGGER TEMPLATE BY DESIGNER BLOGS