Kehidupan
yang serba modern dan bermacam kebutuhan yang harus dipenuhi serentak tentu
sering dirasakan oleh para survival atau perantau di perkotaan. Sebagian besar kaum
urban yang sedang berjuang mandiri dalam kehidupannya sendiri. Para fresh graduate yang masih awal banget
berkecimpung di dunia kerja, tentu punya standar tersendiri untuk memanjakan
diri dengan penghasilan sendiri. Entah itu karena memang keinginan pribadi
ataupun memang tuntutan pekerjaan yang mengharuskan para pekerjanya untuk
berpenampilan menarik serta berbaur dengan berbagai kalangan.
Berbicara
tentang kaum urban dimasa millenia seperti sekarang ini, tentunya kita yang
berada di Asia masih sungguh beruntung karena masih bisa menempuh pendidikan
dengan aman dan nyaman, serta diberikan kebebasan untuk mengekspresikan diri.
Lain halnya dengan saudara-saudara kita yang ada di Timur Tengah maupun yang
berada di daerah rawan konflik. Tapi kenapa untuk memilih gaya hidup, kita
sering kali jadi lebih menderita dari mereka yang memang kekurangan?
Sebuah
cerita tentang generasi yang memilih bisa tampil mapan ketimbang bisa makan
dengan layak. Begitu banyak kaum muda yang berpikiran untuk menghasilkan banyak
uang demi hasrat untuk mengikuti tren atau pergaulan di sekitarnya hingga
dengan mudah menghabiskan banyak uang dalam waktu singkat. Kaum seperti ini
biasanya disebut sebagai “urban poor”.
“Urban poor” adalah konteks yang digunakan Gayatri Jayaraman untuk menggambarkan kaum muda usia 20-an yang mendapatkan tekanan dari sekitar mereka untuk memiliki gaya hidup yang tinggi.Mereka menghabiskan hampir seluruh gaji yang belum seberapa untuk menjaga gaya hidup. Karena mereka percaya, gaya hidup itu penting untuk mempertahankan dan meningkatkan kehidupan profesional dan pada akhirnya meningkatkan pendapatan lagi. Padahal, dengan setiap kenaikan pendapatan, harga yang harus dibayar untuk mempertahankannya pun ikut naik.
Kamu
yang awalnya hanya memiliki koleksi pakaian kaos dan celana jins saat kuliah,
pasti akan mencari kesempatan untuk mendapat kupon diskon fashion. Kesempatan
yang sangat mudah bila kamu sebelumnya sudah sering berbelanja di toko online,
karena di toko online biasanya sering mengadakan give away atau memberikan diskon ongkos kirim, misalnya.
Sedikit berbeda konteks dengan para freshgraduate, bagi sebagian mahasiswa tentu juga memiliki hasrat untuk menikmati kehidupan luar selain di kampus. Maka banyak sekali mahasiswa yang terkadang mencuri-curi waktu di sela-sela kejenuhan tugas yang melarikan diri untuk refreshing ke berbagai tempat. Namun, bagi kamu yang merasa dalam golongan uang saku yang pas-pasan, tentu selalu memutar cara agar uang kiriman bisa cukup untuk segala keperluan di perantauan. Nah, berikut ini ada tips agar mahasiswa bisa survive di perantauan.
Tips hemat ala Mahasiswa:
1. Susun Anggaran Bulanan
Menyusun anggaran bulanan di awal bulan sangatlah penting untuk merinci seberapa banyak pengeluaran kita pada bulan tersebut. Manfaat lainnya juga berguna agar kita berpikir ulang ketika ingin mengeluarkan uang untuk kebituhan yang tidak perlu.
2. Jangan mengambil uang di ATM dalam jumlah banyak
Sebaiknya ketika kiriman dari orang tua tiba, kamu tidak perlu terburu-buru mengambil uang cash di ATM sekaligus dalam jumlah yang banyak. Agar nantinya kamu bisa mengontrol pengeluaran selanjutnya.
3. Tentukan Pengeluaran Per-hari
Meskipun orang tuamu tidak memberi jatah kiriman secara pasti, untuk berhemat kamu masih bisa mengatasinya dengan cara menentukan jatah pengeluaran per-hari nya. Misalkan untuk keperluan per-hari kamu bisa menganggarkan Rp 15.000,00 - Rp 20.000,00.
4. Masak Sendiri
Penting bagi kalian yang senang memasak untuk memilih kos yang memiliki fasilitas dapur. Agar kalian bisa menghemat pengeluaran makan dengan memasak lauk sendiri. Atau bagi kalian yang tidak suka memasak, bisa juga dengan memasak nasi sendiri. Coba saja hitung pengeluaran kalian jika setiap hari makan di luar tentu akan menghabiskan uang makan per-hari yang lebih banyak pula.
5. Bawalah Air Mineral kemanapun kamu pergi
Jangan pernah malu untuk selalu mengisi botol minummu. Karena demi menghemat kehidupan di perantauan, maka lebih baik bawa selalu air minuman di dalam tas mu.
6. Membeli Kebutuhan Sesuai Prioritas
Khususnya buat wanita, kebutuhan bulanan seperti sabun, lotion, kosmetik, dan camilan sering menguras isi dompet. Nah, dalam hal ini tentu kalian perlu selektif dalam memilih barang yang harganya masih relatif murah ya.. hehe. Boleh tampil cantik, asal tidak menguras isi dompet.
7. Jangan Laundry Pakaian
Bila terkadang tumpukan baju kotormu sudah banyak, maka untuk menghemat pengeluaran jangan lakukan loundry. Cobalah untuk menyucinya sendiri dengan tangan. Hitung-hitung sekalian olahraga air, hehe..
Demikian artikel ini, semoga dapat bermanfaat..
Tips hemat ala Mahasiswa:
1. Susun Anggaran Bulanan
Menyusun anggaran bulanan di awal bulan sangatlah penting untuk merinci seberapa banyak pengeluaran kita pada bulan tersebut. Manfaat lainnya juga berguna agar kita berpikir ulang ketika ingin mengeluarkan uang untuk kebituhan yang tidak perlu.
2. Jangan mengambil uang di ATM dalam jumlah banyak
Sebaiknya ketika kiriman dari orang tua tiba, kamu tidak perlu terburu-buru mengambil uang cash di ATM sekaligus dalam jumlah yang banyak. Agar nantinya kamu bisa mengontrol pengeluaran selanjutnya.
3. Tentukan Pengeluaran Per-hari
Meskipun orang tuamu tidak memberi jatah kiriman secara pasti, untuk berhemat kamu masih bisa mengatasinya dengan cara menentukan jatah pengeluaran per-hari nya. Misalkan untuk keperluan per-hari kamu bisa menganggarkan Rp 15.000,00 - Rp 20.000,00.
4. Masak Sendiri
Penting bagi kalian yang senang memasak untuk memilih kos yang memiliki fasilitas dapur. Agar kalian bisa menghemat pengeluaran makan dengan memasak lauk sendiri. Atau bagi kalian yang tidak suka memasak, bisa juga dengan memasak nasi sendiri. Coba saja hitung pengeluaran kalian jika setiap hari makan di luar tentu akan menghabiskan uang makan per-hari yang lebih banyak pula.
5. Bawalah Air Mineral kemanapun kamu pergi
Jangan pernah malu untuk selalu mengisi botol minummu. Karena demi menghemat kehidupan di perantauan, maka lebih baik bawa selalu air minuman di dalam tas mu.
6. Membeli Kebutuhan Sesuai Prioritas
Khususnya buat wanita, kebutuhan bulanan seperti sabun, lotion, kosmetik, dan camilan sering menguras isi dompet. Nah, dalam hal ini tentu kalian perlu selektif dalam memilih barang yang harganya masih relatif murah ya.. hehe. Boleh tampil cantik, asal tidak menguras isi dompet.
7. Jangan Laundry Pakaian
Bila terkadang tumpukan baju kotormu sudah banyak, maka untuk menghemat pengeluaran jangan lakukan loundry. Cobalah untuk menyucinya sendiri dengan tangan. Hitung-hitung sekalian olahraga air, hehe..
Demikian artikel ini, semoga dapat bermanfaat..
No comments:
Post a Comment